Kementerian Komunikasi dan Informatika berupaya meningkatkan tingkat literasi digital masyarakat. Sebanyak 24.640.451 orang telah mengikuti peningkatan literasi digital melalui Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) sejak 2017.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menyatakan GNLD memperkuat kecakapan digital dasar masyarakat dalam mencegah penyebaran konten negatif, serta menciptakan ruang digital yang produktif.
“Bersama dengan 142 mitra dari berbagai latar belakang seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, kegiatan literasi digital telah diikuti hingga 24.640.451 peserta di seluruh Indonesia hingga akhir 2023,” ungkapnya dalam Seminar Literasi Digital HUT ke-36 Dayah Jeumala Amal yang berlangsung daring, Minggu (07/01/2024).
Melalui Program Literasi Digital, Kementerian Kominfo mendorong seluruh masyarakat untuk meningkatkan kecakapan pemanfaatan teknologi digital khususnya pada empat pilar literasi digital yang meliputi, digital skills, digital safety, digital culture, dan digital ethics.
“Keempat pilar tersebut disampaikan melalui berbagai modul dan kegiatan seminar, workshop serta pengajaran lain yang dilakukan oleh GNLD yang terbuka untuk umum,” ujar Wamen Nezar Patria.
Wamenkominfo menekankan literasi digital memiliki manfaat mulai dari peningkatan adopsi teknologi dalam layanan publik, kegiatan ekonomi, inklusi digital dan partisipasi demokrasi masyarakat, serta mengakselerasi pembangunan sumber daya manusia, ekonomi.
“Namun, pekerjaan rumah kita masih cukup banyak. Di tahun 2022, tingkat literasi digital Indonesia masih berada di angka 3.54 dari 5.00 atau tingkat sedang,” jelasnya.
Kolaborasi
Menurut Wamen Nezar Patria, upaya peningkatan literasi digital masih menghadapi beberapa tantangan seperti akses infrastruktur digital yang belum merata, arus informasi yang meningkat, kesadaran pentingnya literasi digital masi, hingga maraknya konten negatif serta hoaks makin marak.
“Sepanjang tahun 2018 sampai 6 Januari 2024 Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses dan take down terhadap 4.506.749 konten negatif, serta khusus untuk hoaks, kami telah menerbitkan klarifikasi terhadap 928 isu hoaks pemilu dalam periode yang sama,” jelasnya.
Wamenkominfo mengapresiasi kontribuasi Yayasan Teuku Laksamana Haji Ibrahim Dayah Jeumala Amal dalam dunia pendidikan Indonesia.
“Yang telah secara konsisten berkontribusi selama 36 tahun. Sebagai Place of The Future Leader, Dayah Jeumala Amal mampu mempersiapkan calon pemimpin bangsa yang memiliki karakter unggul, cakap, dan mumpuni dalam memanfaatkan teknologi digital,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Wamen Nezar Patria berharap sivitas akademika Dayah Jeumala Amal dapat memanfaatkan secara optimal inisiatif literasi digital yang ada.
“Kami tentu terbuka dengan potensi kolaborasi peningkatan literasi digital masyarakat bersama Dayah Jeumala Amal. Kita dapat semakin memperkuat kemampuan masyarakat untuk dapat berpikir kritis serta memanfaatkan teknologi digital secara lebih positif,” jelasnya.(fia/rls)