Saat ini, gim bukan lagi sekadar cara untuk bersantai, tetapi menjadi pendorong kreativitas, inovasi, penciptaan lapangan kerja, dan pembangunan komunitas.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Hokky Situngkir menyatakan arti penting menjaga keamanan dan perlindungan ekosistem gim nasional.
“Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan digital yang ramah bagi semua orang, terutama anak-anak, sehingga mereka dapat menikmati pengalaman bermain game tanpa rasa khawatir,” ungkapnya dalam pembukaan Konferensi Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2024 di Badung, Bali, Sabtu (12/10/2024).
Dirjen Hokky Situngkir mendorong semua platform game untuk terdaftar di Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) guna menciptakan ekosistem digital yang aman dan transparan.
“Langkah ini penting untuk memastikan ruang digital yang ramah bagi semua orang, terutama anak-anak,” tandasnya.
Menurut Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, gim digital membuka dunia kreativitas dan pembelajaran bagi jutaan anak di Indonesia. Pada saat yang sama, Dirjen Hokky Situngkir menekankan kesejahteraan dan keamanan para gamer termuda.
“Dan tergantung pada kita semua untuk memastikan bahwa ruang ini tetap aman dan terlindungi,” tegasnya.
Konferensi IGDX 2024 dihadiri lebih dari 200 perusahaan gim dan perwakilan dari 19 negara yang hadir, dan menjadiakannya. Acara ini menjadi wadah bagi para pengembang game, penerbit, dan investor untuk bertukar ide, membentuk kemitraan, serta memperkuat kolaborasi. Dalam dua hari terakhir, berbagai pertemuan bisnis, sesi mentoring, dan lokakarya telah menghasilkan kolaborasi baru dan ide-ide segar.
“Kita di sini untuk saling belajar dan menginspirasi. Kami ingin memposisikan Indonesia sebagai pusat game di Asia Tenggara, tempat di mana kreativitas dirayakan dan peluang berlimpah,” ungkap Dirjen Aptika Kementerian Kominfo.
Dengan potensi besar dan momentum yang telah dibangun, Indonesia siap menampilkan bakat dan inovasi game di panggung global. Oleh karena itu, Dirjen Aptika Kementerian Kominfo mengajak semua pihak mengembangkan ekosistem gim nasional.
“Mari kita bekerja sama untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi industri game Indonesia,” ungkapnya.
Konferensi IGDX 2024 menghadirkan beragam topik menarik, mulai dari inovasi industri gim Indonesia hingga strategi pasar global bagi pengembang lokal. Lebih dari 400 pelaku bisnis dan 1000 pengunjung umum mencari kemitraan dan peluang bisnis industri gim di Asia Tenggara.
Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika Kementerian Kominfo Bonifasius Wahyu Pudjianto menyatakan sejak tahun 2019, IGDX telah mendorong perkembangan ekosistem gim nasional.
“IGDX telah berperan penting dalam mendukung lebih dari 80 studio pengembang melalui IGDX Academy dan promosi internasional dari tahun 2021-2023. Upaya ini telah menghasilkan lebih dari 25 juta USD dalam nilai kemitraan. Ini adalah bukti kekuatan kolaborasi dan kekuatan ekosistem kami,” tuturnya.
Tahun ini, IGDX meluncurkan program inkubasi talenta yang bekerja sama dengan universitas. “Dari lebih dari 600 pendaftar, kami menyeleksi 220 talenta dan berhasil mengembangkan 46 demo yang dapat dimainkan dari 46 tim,” tutur Direktur Bonifasisus Pudjianto.
Acara ini juga menjadi platform penting untuk kolaborasi internasional, ditandai dengan penandatanganan MOU antara Asosiasi Game Indonesia (AGI) dan PAIH Polandia, yang bertujuan memperkuat kemitraan bilateral dan pertukaran pengetahuan antarnegara.
“Indonesia membutuhkan lebih banyak talenta untuk memajukan ekosistem pengembangan game. dan kami berkomitmen untuk mengembangkannya,” tutur Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika Kementerian Kominfo.
Selain konferensi, IGDX 2024 juga menyelenggarakan Indonesia Game Awards dan Bootcamp Champions untuk memberikan penghargaan kepada pengembang gim lokal yang berprestasi. Didukung oleh berbagai perusahaan global seperti Garena, Google, dan XBox, acara ini mempertegas peran IGDX dalam memajukan ekosistem gim nasional dan mendukung inovasi berkelanjutan di industri gim Indonesia.