News

ISSC Gelar Halal Bihalal dan Pengukuhan Dewan Pengurus 2025-2029

Indonesian Society of Steel Contruction (ISSC) atau dalam istilah Indonesianya Masyarakat Baja Konstruksi Indonesia, menggelar halal bihalal  sekaligus Pengukuhan Dewan Pengurus masa bhakti 2025-2029 di Harris Conventions Hall Summarecon, Rabu, (16/4/2025).

Hadir diantara pengurus yang dikukuhkan, Dewan Pelindung, Dewan Pembina dan Dewan Pengawas diantaranya, H. Sudjatmiko, S.T., sebagai Ketua Dewan Penasihat yang saat ini juga sebagai Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKB.

Selanjutnya,  Dewan Pelindung, mulai Irjen Pol. (Purn.) Drs. Pudji Hartanto Iskandar, M.M selaku Ketua bersama anggotanya, Irjen Pol. (Purn.) Dr. Drs. Syahrul Mamma, S.H., M.H., dan Mohammad Dawam, SHI., M.H.

Dalam sambutannya, Budi Harta Winata, yang terpilih kembali sebagai Ketua Umum ISSC untuk  kedua kalinya ini  menyampaikan ucapan  terima kasih dan permohonan maaf lahir batin kepada seluruh pengurus.

Budi menjelaskan, ada tiga misi utama yang akan diusung dalam masa kepemimpinannya lima tahun kedepan yakni ikut berpartisipasi membantu visi negara dalam upaya pemberdayaan masyarakat, dengan memprioritaskan Program Padat Karya.

“Dalam masa kepemimpinan saya kedepan, berharap kita semua merealisasikan tiga program utama, yaitu, pertama, membantu program pemerintah dalam pemberdayaan ekonomi dalam negeri, sehingga perputaran ekonomi industri bermanfaat langsung untuk masyarakat kita. Kedua, kita tidak perlu antipati terhadap produk asing dalam sistem perdagangan, tapi yang kita harapkan adalah stop importasi konstruksi baja dari luar negeri yang mengakibatkan matinya produksi konstruksi Baja dalam negeri dan  berdampak luas akan mengancam ribuan tenaga kerja dalam negeri. Silahkan pihak asing terus berinvestasi ke dalam negeri, yang terpenting turut serta memberdayakan masyarakat luas sekaligus dalam upaya menekan angka kemiskinan,” paparnya.

Adapun program ketiga, lanjut Budi,  adalah program padat karya untuk kepentingan orang banyak.

“Saya diajarkan orang tua saya, bagaimana kita bisa bermanfaat bagi banyak orang. Organisasi ISSC ini kedepan harus didesain untuk lebih bermanfaat bagi orang banyak,” tuturnya.

Budi menambahkan, pengusaha yang dianggap sukses adalah yang sukses memperlakukan karyawannya dengan baik dengan manajemen Spiritual Company.

“Tolong bantu saya untuk merealisasikan ini,” harapnya.

Sementara itu, dalam sambutan sebagai Dewan Pelindung, Pudji Hartanto berpesan  agar setiap langkah pengabdian harus dibarengi dengan sikap ikhlas dan sekaligus kerja-kerja yang berkualitas.

“Semoga kedepan ISSC semakin bagus, sebab pengabdian tidak mengenal waktu dan tempat. Kapanpun dan dimanapun kita terus upayakan pengabdian yang ikhlas serta yang berkualitas,” paparnya.

 

Sementara itu, selaku Dewan Pembina, Sudjatmiko, mengucapkan selamat kepada pengurus yang dikukuhkan semoga terus bermanfaat bagi perkembangan dunia konstruksi baja di Indonesia.

“Seiring kebijakan Pemerintahan Presiden Prabowo yang pada intinya adalah dalam rangka membangun kesejahteraan sosial yang merata. Pertama, bagi importir akan dikenakan intensif khusus untuk melindungi industri dalam negeri. Kedua, memberi ruang seluasnya pihak asing untuk berinvestasi ke dalam negeri terkhusus dalam hal industri konstruksi baja. Dan ketiga, pembangunan Sekolah Rakyat yang akan dibangun juga akan memerlukan baja. Oleh karenanya para pengusaha kontsruksi baja dalam negeri penting berkolaborasi dengan Pemerintah,” urainya.

Ditempat yang sama, Mohammad Dawam dalam paparan sebelum doa nya mengingatkan bahwa para pengusaha konstruksi baja dalam negeri ini telah mengambil peran penting dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Secara teologis, kalian sudah ikut serta mengkapling satu ruang untuk menyempurnakan ibadah bagi orang beragama, berupa pengentasan kemiskinan sebab dibelakang kalian terdapat ribuan orang yang membutuhkan penghidupan bagi keluarganya, Ath’amahum Min Juu’,” tandasnya.

“Saya juga titip kepada Komisi V DPR RI agar terus memastikan kondusiftas perekonomian, politik, hukum dan keamanan dalam negeri sebab ia juga menjadi pilar utama kedua kesempurnaan peribadatan orang beragama, Wa Aamahum Min Khauf,” imbuh Mohammad Dawam menambahkan.

Related Posts

1 of 28