Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, didampingi Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki dan Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Novi Helmi Prasetya, bersilaturrahmi dengan ribuan Penyuluh Pertanian dan para petani serta sejumlah pemangku kebijakan bidang pertanian di halaman parkir Lapangan Tembak Rindam Iskandar Muda, Selasa (6/2/2024).
Dalam sesi tanya jawab dengan para penyuluh dan petani, Mentan sempat memanggil seorang perwakilan petani dan seorang perwakilan distributor pupuk ke panggung.
“Sekarang giliran petani dan distributor pupuk, mari ke panggung. Kita buat ‘Peradilan Pertanian’ sebentar ya,” ujar Mentan, disambut tepuk tangan riuh para petani dan hadirin lainnya.
“Bapak berapa beli pupuk?” tanya Mentan kepada perwakilan petani.
“Rp170 ribu Pak,” jawab perwakilan petani.
“Kenapa mahal sekali, kan seharusnya Rp130rb. Bapak berapa jual pupuknya?” tanya Mentan pada perwakilan distributor.
“Rp130 ribu Pak,” jawab perwakilan distributor.
“Bagus, benar ya, Rp130 ribu. Baik, kepada Tim Satgas Pangan Aceh, tolong segera dipantau dan tertibkan. Harus segera turun dan cabut izin distributor yang menjual pupuk di atas harga yang telah kita sepakati. Saya pastikan, saya akan cabut izin distributor tersebut,” kata Mentan tegas.
“Saya tidak main-main dengan ini. Sudah petani kita susah, masih juga ada oknum dan distributor yang mempermainkan harga pupuk. Bukan Cuma di Aceh, di semua provinsi yang saya kunjungi, jika saya temukan ada distributor yang mempermainkan harga pupuk, langsung saya cabut izinnya, saat itu juga,” ujar Mentan kembali menegaskan komitmennya.
Dalam sambutannya, Amran mengungkapkan, sejak diberi amanah sebagai Menteri Pertanian, dirinya terus berusaha membenahi Kementan.
“Setelah dua bulan menjadi menteri, saya menghadap kepada Bapak Presiden. Saya sampaikan pada Presiden, rakyat Indonesia khususnya petani yang kurang lebih mencapai 100 juta orang membutuhkan tambahan pupuk. Alhamdulillah, Presiden menyetujui dan akan segera merealisasikan dengan total dana mencapai Rp14 triliun,” ungkap Mentan.
Sementara itu, terkait keluhan masyarakat petani yang mengaku kesulitan saat pengambilan pupuk, kini Menyan mempermudah syarat pengambilan pupuk. “Sekarang, syarat mengambil pupuk cukup dengan menunjukkan KTP saja.”
“Selanjutnya, terkait BBM jenis solar untuk traktor. Ini katanya juga sulit. Kami sudah menghubungi langsung Menteri ESDM, beliau langsung memutuskan, itu cukup tandatangan Kepala Desa. Pak Kapolda dan Pak Pangdam, tolong dipastikan dilapangkan agar tidak ada yang mempersulit petani kita mengakses sarana produksi. Karena mempersulit petani sama dengan mempersulit negara ini untuk mandiri pangan, karena ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara,” kata Mentan.
Sebelum bersilaturrahmi dengan petani dan penyuluh Mentan didampingi Penjabat Gubernur Aceh dan Pangdam Iskandar Muda, melaksanakan panen jagung bersama, di lahan seluas 5 hektar, di Gampong Mata Ie Deunong.